Ini Tujuan dan Tiga Kunci Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar





Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) meluncurkan Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar. Peluncuran program ini dilakukan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Guru Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Oktober 2021 yang lalu.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril mengatakan bahwa dalam hal pengembangan profesional, Kemendikbudristek terus mendukung guru-guru untuk meningkatkan praktik baik, memercayai penilaian pedagogi dari guru yang terlatih dan berpengalaman, serta membekali para guru dengan keterampilan menggunakan teknologi pendidikan untuk mendukung pembelajaran dan pergeseran paradigma ke pembelajaran hibrida. Selain itu juga mendorong guru mengadaptasi konten pembelajaran dan praktik pedagogi.

“Upaya ini diwujudkan untuk memulihkan ancaman putus sekolah, adaptasi dan kontekstualisasi pendidikan guru untuk mengajar pada level yang tepat (teaching at the right level), dan menyesuaikan kurikulum terhadap setiap perbedaan kebutuhan guru dalam pembelajaran,” terang Iwan Syahril dalam sambutannya secara virtual di Jakarta, Selasa (12/10).

Selain itu, dalam hal tata kelola dan partisipasi, perlu diciptakan wadah untuk keterlibatan guru dan organisasi profesi dalam pengambilan keputusan pendidikan, serta wadah untuk berbagi pengetahuan dan praktik baik secara daring ataupun luring.

Selanjutnya, Dirjen GTK meluncurkan secara resmi program Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar. “Saya berharap dengan adanya program Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar, para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah dapat memperoleh pemahaman serta meningkatkan kesadaran untuk terus menjadi seorang pembelajar, untuk menjadi seorang Guru Merdeka Belajar,” pesan Dirjen Iwan.

Sebelumnya, Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto mengatakan bahwa program Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar merupakan kerja sama Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dengan Yayasan Guru Belajar. Program ini bertujuan untuk:
- mengembangkan program peningkatan kompetensi guru terutama dalam upaya mendorong guru agar menjadi guru yang merdeka dalam pembelajaran;
- agar guru mengenali konsep pengembangan guru merdeka belajar sehingga bisa mengakselerasi, melejitkan karir dan berkontribusi terhadap pendidikan.

“Harapannya, program ini mampu menjadi sarana penguat guru dalam upaya meningkatkan kompetensi dan pengembangan dirinya,” kata Direktur Rachmadi dalam laporannya.

Selain itu, mengacu pada model kompetensi guru, keikutsertaan guru dalam program ini diharapkan dapat meningkatkan pembiasaan mereka dalam melakukan refkeksi praktik pebelajaran dan pendidikan. Dengan begitu, mereka dapat menemukan aspek kelemahan dan kekuatan sebagai guru, menetapkan tujuan dan rencana pengembangan diri, serta menentukan cara dan beradaptasi dalam melakukan pengembangan diri.

“Dengan partisipasi aktif dalam jejaring guru maupun organisasi profesi maka guru juga dapat mengembangkan karir, melakukan eksplorasi yang beragam melalui pengalaman belajar, menghasilkan karya atau memberikan layanan yang bermakna,” terang Rachmadi.

Program bimbingan teknis ini dilaksanakan secara sinkronus dan asinkronus melalui berbagai media belajar yaitu infografik, video, asesmen, pendampingan belajar berkelanjutan bagi para guru dan kepala sekolah yang terlibat serta forum diskusi di kanal telegram.

“Seri belajar ini terdiri dari 32 jam pelajaran (JP), dan bagi yang telah menyelesaikan pembelajaran, akan menerima sertifikat. Pesertanya adalah guru dan pemimpin sekolah  yang telah memiliki akun SIMPKB dan dapat mendaftar melalui Portal Guru Belajar dan Berbagi melalui laman gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id,” jelas Rachmadi.

Masih dalam rangkaian peluncuran, hadir secara virtual beberapa guru yang menceritakan dampak positif dari program-program peningkatan kompetensi guru yang diselenggarakan Kemendikbudristek, khususnya Program Guru Belajar dan Berbagi. Dampak positif yang dirasakan oleh para guru di antaranya adalah pengembangan potensi diri yang dapat mendorong pemulihan pendidikan nasional sehingga nantinya semangat Merdeka Belajar juga dirasakan oleh para siswa.

Disampaikan Yulia Rahmawati, guru SDN Krejengan Probolinggo, Jawa Timur bahwa pengembangan Guru yang Merdeka Belajar bukan hanya sekadar pengembangan portal, tetapi juga merupakan pilar vital untuk menjaga arah pendidikan nasional. Dalam pengembangan konsep guru Merdeka Belajar terdapat tiga kunci. Pertama, adalah komitmen terhadap tujuan belajar. “Artinya guru memahami mengapa perlu mengajarkan suatu materi atau suatu keterampilan tertentu, guru bisa berkomitmen atas suatu ketercapaian pada dirinya sendiri bukan dari atasan tapi dari dalam dirinya sendiri,” ungkap Yulia.

Kedua, adalah guru mandiri. Guru mandiri kata Yulia, selalu bergantung pada dirinya untuk mengatasi tantangan dan tidak mudah menyerah untuk menghadapi tantangan dan tidak menyalahkan keadaan tertentu dan orang lain, melainkan mencari cara dan berinovasi. Ketiga, adalah guru yang reflektif, artinya guru memahami kekuatannya dan menggali area yang perlu dikembangkan dan terus menerus memantau proses belajarnya sebagai upaya melakukan pengembangan yang berkelanjutan.

Senada dengan itu, Andrian Nur Rizki dari Sekolah Indonesia Johor Bahru, Malaysia menyampaikan bahwa program Guru Belajar dan Berbagi membawa dampak positif terhadap iklim pembelajaran. “Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar bukan hanya sekadar wadah tapi juga pilar untuk menjaga arah pendidikan nasional. Harapannya, dengan program ini, semua bisa turut berpatisipasi dan membuka diri untuk mulai menerima paradigma baru sesuai dengan gerak zaman,” ucapnya.

Sebelum mengakhiri, Ida Rahma Ibrahim, guru SMAN 11 Pinrang, Sulawesi Selatan mengatakan, “Kami sadar bahwa sebelum bermimpi untuk mewujudkan Merdeka Belajar, terlebih dahulu kitalah guru yang memiliki semangat Merdeka Belajar. Mari ikuti program Guru Belajar dan Berbagi Seri Merdeka Belajar,” ajak Ida.


--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS