Inilah Awal Musim Hujan Menurut Prakiraan BMKG





Awal Musim Hujan 2018

Pada pertengahan Februari 2018, BMKG telah merilis bahwa awal Musim Kemarau di Indonesia akan terjadi mulai bulan April dan Mei 2018. Menurut BMKG, berdasarkan hasil monitoring perkembangan musim kemarau hingga akhir Agustus 2018 ini menunjukkan hampir seluruh wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau yaitu sebanyak 99.12 %. Sedangkan sisanya 0.88% belum memasuki musim kemarau meliputi Payakumbuh (Sumatera Barat), Pulau Buru bagian utara (Maluku), Pulau Seram bagian selatan (Maluku).

Sementara itu untuk kondisi El Nino, akan melemah dan diprediksi berpeluang aktif pada September 2018 hingga tahun 2019. El Nino lemah ditandai oleh lebih panasnya suhu muka laut di wilayah Pasifik bagian tengah atau dikenal dengan indek ENSO positif. Kondisi ini, akan berdampak langsung pada peralihan sirkulasi angin Timuran menjadi Angin Baratan akan sedikit terlambat, kondisi inilah yang secara tidak langsung menyebabkan awal musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia menjadi terlambat dari biasanya atau klimatologisnya.

Sementara awal 2019 diprakirakan aktifnya monsun Baratan akan lebih mendominasi terjadinya variasi musim di Indonesia dibandingkan dengan pengaruh El Nino, karena El Nino diprediksi akan kembali netral di awal tahun 2019.

Awal musim hujan
Adapun awal musim hujan 2018/2018 akan terjadi pada Oktober-November-Desember 2018. Pada Setiap wilayah berbeda-beda memasuki musim hujan. Sementara itu, puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada Januari-Februari 2019.

Sebanyak 78 ZOM (Zona Musim) (22.8%) di wilayah Sumatera, sebagian besar Jawa, NTT, sebagian Sulawesi, awal musim hujan terjadi pada Oktober 2018. Sementara itu, yang awal mulai November 2018 sebanyak 147 ZOM (43.0%) meliputi Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Papua, dan 85 ZOM (24.9%) di bulan Desember 2018.

Awal musim hujan 2018/2019 di Indonesia umumnya mundur sebanyak 237 ZOM (69.3%), sama dengan rata-ratanya 78 ZOM (22.8%) dan maju sebanyak 27 ZOM (7.9%). Prakiraan Sifat Hujan selama periode Musim Hujan 2018/2019 diprakirakan Normal atau sama dengan rata-rata nya sebanyak 246 ZOM (71.9%), kemudian 69 ZOM (20.2%) akan Bawah Normal (lebih rendah dari rata-ratanya) dan 27 ZOM (7.9%) akan mengalami Sifat Hujan Atas Normal (lebih tinggi dari rata-ratanya).

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia dalam periode 3 hari ke depan, antara Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Gelombang laut
Sementara itu, bagi masyarakat pesisir dan para nelayan harap waspada potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter hingga 7 hari ke depan yang diperkirakan akan terjadi di Perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Perairan selatan Banten, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia selatan Banten.

Berdasarkan pengamatan BMKG, masih terjadi gelombang tinggi (1.25-2.5 m) kategori waspada dan bahkan berpeluang mencapai (2.5-4.0m) kategori Berbahaya pada bulan September-Desember. Pada bulan September terjadi gelombang 1.25-2.5 m/ kategori waspada di Laut Jawa bagian tengah, Laut Arafuru, Perairan Kep.Sermata - Kep.Tanimbar; sementara di Samudra Hindia barat Sumatra, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT gelombang mencapai (2.5 - 4.0 m).

Untuk Bulan Oktober, masyarakat pesisir dan nelayan di sekitar Laut Natuna utara, Pesisir Bengkulu, Laut Jawa bagian tengah, Laut Arafuru, Perairan Kep.Sermata - Kep.Tanimbar harap mewaspadai gelombang setinggi 1.25 - 2.5 m, sedangkan potensi gelombang setinggi 2.5 - 4.0 m berpeluag terjadi di Samudra Hindia barat Sumatra, Perairan selatan Jawa - Sumba, Samudra Hindia selatan Jawa - NTT.

Pada bulan November, berpeluang gelombang 1.25 - 2.5 m di Samudra Hindia barat Sumatra, Perairan selatan Jawa - Sumba, Perairan Kep.Sermata - Kep.Tanimbar; dan bahkan, berpeluang terjadi gelombang tinggi 2.5 - 4.0 m di: Samudra Hindia selatan Jawa - Bali. Sedangkan, Bulan Desember terjadi gelombang tinggi setinggi 1.25 - 2.5 m di Perairan barat Sumatra, Perairan selatan Jawa - NTT, Laut Arafuru, Perairan utara Papua; Untuk wilayah Laut Natuna Utara terjadi gelombang setinggi 2.5 - 4.0 m (berbahaya).

Masyarakat pun kembali diimbau untuk menghadapi kondisi puncak musim hujan, masyarakat perlu mewaspadai wilayah yang rentan terhadap bencana yang ditimbulkan oleh curah hujan yang tinggi seperti banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang dan juga puting beliung.

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS