Kemendikbud Gelar Sayembara Menulis Surat bagi Siswa dan Guru, Ini Caranya





lomba menulis surat guru dan siswa

Pusat Penguatan Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Puspeka Kemendikbud) menyelenggarakan Sayembara Menulis Surat bagi para siswa, dan guru. Sayembara ini bertema "Hikmah Hari Kemenangan di Masa Pandemi, Surat untuk Mas Menteri Nadiem Makarim". Tujuannya, mengajak para guru, dan siswa untuk berbagi cerita inspiratif mengenai kegiatan belajar mengajar selama bulan Ramadhan di masa pandemi Covid-19.

Hendarman, Kepala Pusat Penguatan Pendidikan Karakter, mengungkapkan lomba ini merupakan bentuk dari penerapan penguatan karakter di kalangan siswa dan guru. "Kegiatan ini bukan sekedar lomba, tapi juga sebagai wujud penerapan penguatan pendidikan karakter terutama bagi para guru, dan siswa selama masa pandemi Covid-19," jelas Kepala Puspeka Hendarman melalui sambungan telepon, di Jakarta, Rabu (13/5/2020).

Penguatan karakter, lanjut Hendarman, terlihat ketika para siswa dan guru bergotong-royong dan bertoleransi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di masa Pandemic Covid-19. Durasi pengiriman surat akan berlangsung selama seminggu, yaitu dari tanggal 11 Mei 2020 sampai dengan 17 Mei 2020, paling lambat diterima pukul 18.00 WIB.

Di hari pertama lomba, Kapus Hendarman menjelaskan sudah terdapat beragam cerita inspirasi dari para guru dan siswa yang dikirimkan. "Saat ini sudah banyak surat yang masuk dari para guru, dan siswa, mereka banyak bercerita bagaimana karakter religius ditunjukkan dengan giat menjalankan puasa di masa Pandemic," ujarnya. Bahkan, ada juga surat yang menceritakan pengalaman mereka mengenai solusi inspirasi untuk tidak menjalankan ritual mudik guna menekan penularan Covid-19 bagi para sanak saudara di desa.

Pemenang yang terpilih adalah sebanyak dua surat yang berasal dari guru, dan dua surat yang berasal dari murid. "Nanti, cerita paling menginspirasi akan diberi kesempatan untuk bisa bertemu, dan berdiskusi langsung dengan Mas Menteri," jelas Kepala Pusat Hendarman.

Adapun syarat dan ketentuan dari menulis surat untuk Mendikbud meliputi:
(1) Peserta adalah guru (semua jenjang) dan murid SD yang berada di wilayah Republik Indonesia;
(2) Tema surat adalah pengalaman mengajar dan belajar selama bulan Ramadan di masa pandemi Covid-19 (harus mengandung unsur gotong royong dan toleransi) serta kesan bulan Ramadan dan harapan akan perayaan Idulfitri nanti;
(3) Setiap peserta hanya dapat mengirimkan 1 (satu) surat kepada Mendikbud;
(4) Surat harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar;
(5) Surat tidak mengandung unsur SARA, Pornografi, dan politik;
(6) Surat harus orisinil/tidak plagiat;
(7) Panjang surat maksimal 250 kata atau maksimal 1 (satu) lembar kertas ukuran A4;
(8) Peserta harus mencantumkan 2 (dua) nomor telepon yang bisa dihubungi, identitas diri (foto KTP/foto KTP orang tua atau wali murid), dan foto peserta dengan ukuran maksimal 1 (satu) MB;
(9) Surat yang dikirimkan menjadi hak milik Kemendikbud;
(10) Keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat.

Para peserta mengirimkan surat dengan mekanisme pengiriman sebagai berikut:
(1) Peserta menuliskan surat kepada Mendikbud sesuai format, syarat, dan ketentuan yang berlaku;
(2) Surat dikirimkan dengan format: (NAMA)(GURU/MURID)(ASAL SEKOLAH)_(KOTA);
(3) Surat dapat dikirimkan melalui surat elektronik/email ke: cerdasberkarakter@kemdikbud.go.id;
(4) Surat dengan tulisan tangan dapat difoto dan dikirimkan melalui whatsapp ke nomor 0822 9777 7058 (untuk guru) dan 0856 9777 7058 (untuk murid).

Pengumuman sayembara secara rinci dapat diunggah di akun laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (www.kemdikbud.go.id).

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS