Kisah Romantika Remaja Bandung 90-an di Film Dilan 1991





Film Dilan 1991

Era 90an, bagi remaja Bandung memiliki kisah memori tersendiri. Masa dimana era gadget belum booming; menelepon gebetan di telepon umum atau wartel; nongkrong di Jalan Dago; menikmati konser musik rutin di GOR Saparua; ke sekolah wajib bersepatu warrior; berkirim kertas surat cinta dengan kata-kata romantis; dan tentunya masa sebagian kaum remaja Bandung menikmati asyiknya berkomunitas motor dengan jalanan yang terbilang lengang.

Itu hanya sebagian gambaran cerita Bandung era 90an. Sisi lainnya, masa-masa remaja adalah masa paling indah terutama "Kisah Kasih di Sekolah" kalau kata Obbie Messakh mah. Dan kisah romantisme pejuang cinta dengan setting pergaulan anak SMA bisa disaksikan dalam film Dilan 1991 yang kini sedang digarap. Kelanjutan kisah asmara antara Dilan dan Milea pastinya ditunggu-tunggu oleh para penggemar film dari novel karya imam besar band The Panas Dalam, Pidi Baiq.

Shooting Dilan 1991 awal November 2018
Film fenomenal dengan setting tempat di Bandung ini, edisi kesatu sukses diperankan Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla. Pemeran Dilan dan Milea tersebut bersama pemain lain kembali ke lokasi syuting mulai Sabtu, 3 November 2018. Pelaksanaan pengambilan gambar di Bandung tersebut diperkirakan sampai 40 hari dengan sutradara Fajar Bustomi dan Pidi Baiq di bawah produksi Max Pictures. Sebagai informasi, film Dilan 1990 yang diputar perdana pada 25 Januari 2018 sukses menyedot lebih dari 6,3 juta penonton di seluruh Indonesia dan menjadi box office film negeri ini.

Kali ini,  Dilan 1991 mengambil sudut pandang dari Milea tentang sosok Dilan. Dalam Dia adalah Dilanku Tahun 1991, cerita masih berkutat pada petualangan Dilan yang masih setia dengan komunitas motornya. Dilan dengan gayanya sebagai remaja yang jeprut alias antimainstream menjadi sosok yang unik sekaligus menarik di mata Milea dan selalu mengundang kerinduan.

Dalam novel, diceritakan jalinan cinta Milea dan Dilan diuji dengan konflik barua antara Dilan dan Milea. Bagaimana sosok Dilan masih kerap membuat cemas Milea dimana posisi sang pujangga tersebut menyandang Panglima Perang di genk motornya dengan tawuran sebagai tradisinya. Dilan tak pernah kapok walaupun dia sempat dimasukkan ke penjara selama 1 minggu hingga diusir oleh ayahnya. Kecemasan-kecemasan inilah yang selalu melanda hati Milea.

Sudut kegalauan Milea pada Dilan
Milea akhirnya merasa tidak nyaman lagi berpacaran dengan Dilan. Ia meminta putus. Sejak peristiwa itu Dilan menjauh dari Milea. Kesedihan semakin melanda Milea. Ia sebenarnya masih mencintai Dilan. Di kemudian hari, Milea kembali ke Jakarta dan kuliah di sana. Sedangkan Dilan, ia melanjutkan pendidikan di Universitas ternama di Bandung.

Jarak membentang, dengan situasi cinta yang menggantung kiranya dalam film ini akan digambarkan bagaimana konflik batin antara Milea dan Dilan. Ditambah keluarga Dilan sudah pindah rumah dan Milea kehilangan jejak Dilan. Dan sook Hardi, sang senior di kampus Milea, yang mengajak Milea ke Bale Nyungcung alias jenjang pernikahan adalah kisah pergulatan tersendiri bagi Milea. Bagaimana pun, jejaring asmara belum lepas benar sepenuhnya dari hati Milea pada Dilan.

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS