Disdik Kota Bandung Gelar Pasanggiri Bahasa dan Seni Budaya Daerah





Pasanggiri Pupuh 2018 Disdik Kota Bandung

Kegiatan Pasanggiri Pupuh, Apresiasi Bahasa, Sastra Aksara dan Seni Daerah Tingkat Kota Bandung 2018 berlangsung di dua tempat, yaitu di Padepokan Mayang Sunda, Jalan Peta No. 209 Bandung dan di SDN 270 Gentra Masekdas, hari Rabu (04/04/2018).

Kepala Seksi Kelembagaan dan Peserta Didik Dinas Pendidikan Kota Bandung Yayat Karyati Liestiani, para kepala sekolah, pengawas, pendamping dan orang tua peserta lomba turut hadir pada acara tersebut.

"Ngalangkungan Pasanggiri Urang Raksa Karya Budaya Sunda Sangkan Mibanda Ajen Linuhung," itulah tema yang diusung dalam kegiatan pasanggiri kali ini. Dengan kegiatan pasanggiri ini mari kita menjaga Budaya Sunda agar tetap mempunyai nilai jangan sampai hilang tergerus zaman. Mungkin itu salah satu yang bisa ditangkap dari tema tersebut.

Berkenan membuka acara dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana. Dalam kesempatan ini Kadisdik mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung. Kegiatan pasanggiri bukanlah hal untuk mendapatkan juara semata, tapi lebih utama adalah proses menjiwai isi dari peran yang dibawakan, menggali pesan moral seutuhnya dari kreativitas lomba.

Kadisdik berharap dengan kegiatan pasanggiri ini dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Sunda, salah satunya dengan menjaga dan melestaraikan kebudayaan agar tidak luntur. Elih berpesan agar setiap sekolah dapat melaksanakan kegiatan pasanggiri tersebut, tidak hanya ketika ada lomba saja.

”Diharapkan kegiatan pasanggiri bisa dilakukan dimasing- masing sekolah, jangan ketika ada kegiatan lomba antar kota saja”. ungkapnya.

Tahun ini, jumlah peserta lomba pasangggiri sebanyak 160 orang, terdiri dari 29 orang peserta pupuh putra, 30 orang peserta pupuh putri. 28 peserta ngadongeng putra, 27 peserta ngadongeng putri, 21 peserta aksara sunda putra dan 25 peserta aksara sunda putri.

Adapun jenis kesenian yang dilombakan, diantaranya Pupuh wajib bagi putra adalah Pupuh Mijil dan bagi perempuan adalah Pupuh Wirangrong. Sementara pupuh pilihan bagi putra dan putri adalah Pupuh Kinanti dan Pupuh Maskumambang. Maca, nulis, aksara sunda. Aksara sunda yang dipilih pada lomba ini adalah aksara sunda unicode. Sementara dongeng bertema bebas. * (Niradea – Scars Disdik Bandung).

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS