Era Internet, Guru Dituntut Memiliki Budaya dan Kompetensi TIK






Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom Kemendikbud) menyelenggarakan kegiatan Fasilitasi Guru Terampil TIK untuk Pembelajaran di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti oleh 130 orang guru berbagai jenjang, dan menghadirkan Ferdiansyah, Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Gogot Suharwoto, Kepala Pustekkom Kemendikbud, dan Ari Santoso, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat sebagai narasumber.  

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru dalam memanfaatkan TIK berbasis radio, televisi, dan film untuk pembelajaran," disampaikan Kapustekkom Gogot Suharwoto di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (9/8/2017).

Gadget sudah jadi keseharian anak
Perkembangan TIK yang sangat pesat saat ini menjadikan perangkat-perangkat TIK seperti telepon seluler, tablet, laptop, dan komputer sebagai bagian dari keseharian anak-anak. Dengan meleknya anak-anak terhadap TIK saat ini, secara tidak langsung berimbas pada proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini juga meningkatkan frekuensi penggunaan perangkat TIK pada saat jam pembelajaran.

"Guru dan tenaga kependidikan harus memiliki budaya dan kompetensi TIK. Tanpa punya itu, maka siap-siap kita akan ketinggalan. Oleh karenanya, guru harus melek IT (Information Technology). Masih banyak guru yang belum bisa menyalakan dan mematikan komputer,"  ujar Wakil Ketua Komisi X DPR-RI, Ferdiansyah.

Perkembangan TIK dan perubahan budaya masyarakat dapat dijadikan alat instrospeksi guru dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, sehingga guru dapat termotivasi untuk melakukan pembelajaran yang lebih baik ke depannya. Guru dan tenaga kependidikan, kata Ferdi, dapat menerapkan TIK dalam proses belajar mengajar. Sebagai contoh, mencari bahan tambahan materi pembelajaran melalui internet, atau mencari metode proses pembelajaran yang benar. Guru juga dapat membuat diskusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) melalui fasilitas internet dan telepon seluler.

Penggunaan aplikasi di sekolah
Kepala Pustekkom menambahkan, untuk meningkatkan kompetensi guru terampil TIK, saat ini Pustekkom telah membuat aplikasi yang dapat digunakan di sekolah seperti rumah belajar (belajar.kemdikbud.go.id),  televisi edukasi (tve.kemdikbud.go.id), dan radio edukasi (radioedukasi.kemdikbud.go.id). Rumah belajar dapat membantu guru dalam berkomunikasi antar guru, pelatihan, dan mengajar secara online.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat, Ari Santoso, menuturkan bahwa guru dapat menerapkan TIK dalam proses pembelajaran bersama siswa, seperti di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jumlah mata pelajaran yang banyak.

"Caranya yaitu saat guru mengajar direkam suaranya melalui telepon selulernya, kemudian siswa merekam video guru mengajar di depan kelas. Video tersebut diedit dengan menggabungkan suara yang direkam dan akan menjadi konten mata pelajaran," tutur Ari.

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS