Pelatihan Asesor Assesment Center Pendidikan Kota Bandung





Pelatihan UPI Bandung

Kamis, 23 Januari 2020, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui Departemen dan Laboratorium Pendidikan Masyarakat (Penmas UPI), bersama dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung menyelenggarakan acara “Pelatihan dan Penguatan Asesor pada Kegiatan Assesment Center” pada hari Kamis, 23-30 Januari 2020 di Gedung Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.

Pertama digelar di Kampus UPI
Acara pelatihan ini merupakan yang pertama digelar di Kampus UPI hasil kolaborasi Departemen & Laboratoirum Penmas UPI  dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung. Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Drs. Hikmat Ginanjar, M.Si., bersama Kepala Departemen Pendidikan Masyarakat FIP UPI Dr. Asep Saepudin, M.Pd. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Laboratorium Penmas FIP UPI, Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd, Kepala Bidang PAUD dan Dikmas, Drs. H. Abdul Ghaos, M.Pd, Kepala Seksi Kemitraan & Kelembagaan PP PAUD Dikmas, Dra. Pupung Puspitawati, Bendahara Lab Penmas UPI, Dr. Nike Kamarubiani, M.Pd dan Sekretaris Laboratorium Penmas UPI, Dadang Yunus Lutfiansyach, M.Pd.

Adapun narasumber pelatihan ini adalah pertama Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd yang menyampaikan materi tentang Orientasi dan Urgensi Assesment Center dan pemateri kedua, Dr Asep Saepudin, M.Pd menyampaikan tentang Prosedur & Etika Kerja Asesor Assesment Center keduanya merupakan dosen dari Departemen Pendidikan Masyarakat.

Materi ketiga yakni tentang Teknis Pengisian Instrumen Assesment Center oleh 3 orang instruktur yang terbagi menjadi 3 kelompok yakni ; 1) Dr. Yuyus Suherman, M.Si (Pendidikan Inklusi) dari Departemen Pendidikan Khusus, 2) Dr. Viena Rusmiati Hasanah, S.IP, M.Pd (Pendidikan Kesetaraan) dari Pendidikan Masyarakat, 3) Purnomo, M.Pd (Pendidikan Anak Usia Dini).

Peserta asesor yang berasal dari berbagai kalangan
Kegiatan ini diikuti oleh 36 peserta asesor yang berasal dari berbagai kalangan yakni unsur akademisi dan praktisi pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan dan pendidikan inklusi.
Menurut Hikmat, “tujuan dari kegiatan ini adalah melatih kompetensi assessor dalam melakukan tugas dan fungsinya di Assessment Center Pendidikan di Dinas Pendidikan Kota Bandung dengan berkolaborasi bersama Departemen dan Laboratorium Pendidikan Masyarakat UPI.

Lebih lanjut, Hikmat berharap kegiatan pelatihan ini menjadi kunci masuk untuk bisa terus berkolaborasi dalam menyukseskan program Dinas Pendidikan Kota Bandung, karena Dinas Pendidikan hanya melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis, untuk itu dibutuhkan peran akademisi untuk terus memberikan masukan dan gagasan dari hasil kajian akademik.”tuturnya

Asep Saepudin selaku Kepala Departemen Pendidikan Masyarakat menyambut baik mengenai harapan dan keinginan dari Kadisdik Kota Bandung untuk bersinergi dan kolaborasi dengan UPI, khususnya Departemen Pendidikan Masyarakat dalam mensukseskan program-program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat, salah satunya melalui Pelatihan Asesor Assesment Center Pendidikan” tuturnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Laboratorium Penmas UPI, Jajat S. Ardiwinata menyampaikan bahwa laboratorium siap untuk kolaborasi, sinergi dan fasilitasi dalam menyambut program kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung, khususnya Assesment Center Pendidikan, apalagi Laboratorium mengusung tahun ini adalah tahun kolaborasi dengan berbagai instansi baik Pemerintah maupun swasta.”tuturnya.

Seperti yang telah dipaparkan di atas, lahirnya program Assesment Center berangkat dari tuntutan dan kondisi masyarakat yang berkembang begitu pesat, apalagi era digital hari ini, selain itu permasalahan pendidikan mengenai Rerata Lama Sekolah (RLS) yang belum tercapai, masih adanya siswa yang putus sekolah (drop-out), masih adanya warga usia 7-18 dan 19 tahun ke atas yang memiliki latar belakang pengalaman pekerjaan, berorganisasi dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan namun tidak tamat sekolah/belum meiliki ijazah setingkat SD, SMP dan SMA, belum terlayaninya pendidikan untuk semua (education for all) yang berkeadilan bagi anak-anak berkebutuhan khusus sangat mendesak memerlukan strategi pemecahan yang tepat.

Pemecahan masalah 
Pemecahan masalah tersebut terkait dengan:
a) harus diketemukan sumber masalah yang menjadi penghambat penuntasan pendidikan dasar; karena penetapan masalah tanpa kejelasan sumber masalah memungkinkan juga keliru;
b) pendekatan pemecahan harus sesuai dengan kesiapan semua pihak, di mana kewenangan teknis operasional ditangani oleh setiap tingkatan birokrasi secara hierarkis, dan
c) pemecahan masalah yang tepat mendasarkan pada data dan informasi yang tepat dan akurat.

Salah satu upaya stategis adalah dengan percepatan penuntasan pendidikan dasar bagi warga masyarakat  secara berkeadilan dan efektif melalui  berbagai model penuntasan pendidikan dasar terutama pada jalur pendidikan formal dan non formal, sehingga semua pengalaman dan kompetesi yang dimiliki warga masyarakat dapat diakomodir sebagai suatu kemampuan (kompetensi) yang legalitas formalnya dapat dipertanggungjawabkan.

Seiring dengan berkembangnya pengakuan terhadap suatu kompetensi tertentu yang tidak dilakukan melalui pendidikan formal (sekolah), KKNI memberikan peluang kepada semua warga masyarakat untuk secara arif mengakui bahwa suatu kompetensi tidak saja dapat dicapai melalui pendidikan formal (sekolah) akan tetapi dapat pula dilakukan melalui pendidikan masyarakat (informal dan nonformal).

Sebagai upaya menilai terhadap pengakuan pengalaman belajar lampau dan kompetensi seseorang adalah melalui Assessment Center pendidikan sebagai metode sekaligus wadah yang bertugas melakukan pengukuran atas kemampuan dan atau hasil belajar seseorang.

Melalui assessment center pendidikan inilah semua kelompok masyarakat yang memenuhi persyaratan (akademik dan pengalaman kecakapan hidup) dapat meningkatkan kualifikasi dan mengikuti jenjang pendidikan pada tahap selanjutnya. Untuk itu, keberadaan asesor Assessment Center sebagai ujung tombak dari Assesment Center ini mutlak diperlukan keberadaanya sebagai salah satu upaya untuk menilai dan menetapkan kompetensi sasaran dari program Assesment Center ini.

Tugas dan fungsi assesor
Tujuan dari penyelenggaraan Trainning Assesor adalah melatih kompetensi assessor dalam melakukan tugas dan fungsinya di Assessment Center Pendidikan di Dinas Pendidikan Kota Bandung.  Adapun tugas dan fungsi Assesor adalah:

1. Mengakselerasi peningkatan Angka Rata-Rata Lama Sekolah sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 yang menargetkan Angka Rata-Rata Lama Sekolah (ARLS) pada akhir tahun 2018 sebesar 12 tahun.
Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sebagai dampak dari meningkatnya Angka Rata-Rata Lama Sekolah (ARLS), sehingga akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi untuk mewujudkan daya saing global serta penguatan daya perekonomian.

2. Memberikan arah yang jelas bagi para petugas di lapangan (penilik, pamong belajar, dan Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Nonformal dan Informal) dalam menindaklanjuti permasalahan warga masyarakat yang membutuhkan layanan penilaian untuk : kesetaraan pendidikan, perkembangan anak usia dini dan anak berkebutuhan khusus.

3. Tersedianya wadah/lembaga (Assessment Center) yang dapat melakukan proses penilaian terhadap pembelajaran yang telah ditempuh oleh warga masyarakat  dalam jalur pendidikan tertentu atau belajar mandiri dan dapat memberikan kecakapan hidup.

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS