Ibu Dedeh Membawa SMAN 2 Padalarang sebagai Sekolah Jabar Juara





Dedeh Suatini Kepala Sekolah SMAN 2 Padalarang

Dalam rangka mewujudkan misi melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan produktif, pemerintah Jawa Barat ingin menghadirkan layanan pendidikan yang ramah, murah, mudah, bermutu, berdaya saing dan relevan dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Salah satu inovasi layanan pendidikan tersebut adalah dengan dibukanya SMA/SMk Terbuka atau Sekolah Jabar Juara.

Sekolah Jabar Juara (Sejajar) merupakan terobosan layanan pendidikan menengah di Jawa Barat yang memberikan peluang seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat di Jawa Barat dalam mengakses layanan pendidikan tanpa terhalang oleh faktor ekonomi, geografis, sosial, budaya atau faktor lainnya atau dikenal juga dengan sebutan Sekolah Jarak Jauh.

Pelatihan keterampilan siswa
Salah satu praktisi pendidikan, Dedeh Suatini yang juga sebagai Kepala Sekolah SMAN 2 Padalarang ingin berbagi cerita tentang kisah sukses penyelenggaraan Sekolah Jabar Juara (Sejajar).  Dedeh menuturkan, awal berdirinya SMAN 2 Terbuka Padalarang sudah disokong bantuan untuk membeli tablet, pulsa siswa dan transport guru, namun di tahun ini bantuan dipangkas sepertiganya.

"Kita gerakkan siswa yang dibantu Kadin dan pengusaha untuk memberikan pelatihan keterampilan pada siswa yang bisa menghasilkan uang, yaitu program JUS (Juragan Usia Sekolah) sehingga siswa tetap bisa ikut pembelajaran jarak jauh nya. Ini semua tertuang di buku yang diterbitkan Direktorat PKLK pusat," papar Ibu Dedeh.

Lulusan pendidikan Doktor IKIP/ UNINUS ini juga menambahkan bahwa dibalik kisah suksesnya Sekolah Jabar Juara adalah karena adanya jalinan kerjasama yang baik dengan pengelola, guru kunjung, sekolah yang dijadikan TKB, tutor, kadin dan Edubox.

"SMAN 2 Padalarang tidak hanya mencetak lulusan dengan prestasi akademik saja namun mencetak lulusan yang berprestasi di bidang keterampilan seperti pada bidang olahraga," ucap Dedeh saat menjadi pemateri Sosialisasi Sekolah Jabar Juara di B'best Hotel Bandung pada (16/11/2018).

Peserta didik berprestasi
Salah satunya contoh buah dari program ini, Joleta Budiman merupakan alumni dari Sekolah PJJ/ Pendidikan Jarak Jauh SMAN 2 Padalarang dan juga sebagai atlet tenis lapang Asian Games 2018. Dengan mengikuti program pendidikan terbuka ini ia dapat menyeimbangkan antara sekolah dan tenisnya.

"Sekarang Joleta sedang menempuh pendidikan perguruan tinggi di NJIT ( New Jersy Institute Technology) USA mendapat beasiswa dan terus menggeluti tenis lapangnya di tenis profesional. Terakhir ibunya berkirim kabar bahwa dia bisa menang di antara 20 universitas petenis lapang di sana," terang Dedeh.

Prestasi lain yang pernah diraih sekolah terbukanya yaitu pernah menjuarai Juara 1 Keterampilan dan Juara 2 Akademik di Lomba LOMOJARI tingkat Provinsi. Cerita sukses ini diharapkan bisa menjadi penyemangat khususnya bagi Kepala Sekolah SMA/ SMK se-Jawa Barat yang ingin menyelenggarakan Sekolah Jabar Juara, tuturnya. *(Fika)

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS