Schneider Electric, perusahaan global dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia (Kemendikbud RI), Kementerian Pendidikan Perancis dan Schneider Electric Foundation, pada Kamis (13/09/2018) meluncurkan Pusat Keunggulan (Center of Excellent – CoE) bidang Listrik, Otomasi dan Energi Terbarukan.
Ini merupakan program aksi tindak lanjut dari Perjanjian Kerjasama antara Kemendikbud dengan Kementerian Pendidikan Nasional, Pendidikan Tinggi dan Riset Perancis, SchneiderElectric Foundation Perancis, serta PT Schneider Indonesia. Bagi Kemendikbud, ini merupakan bagian dari program Revitalisasi SMK sesuai Inpres no 9/2016 untuk mendukung pengembangan kelistrikan nasional serta mendukung agenda Making Indonesia 4.0.
Pusat Keunggulan ini akan menjadi tempat pelatihan pelatih (Training of Trainers – ToT) bagi para guru dan tenaga kependidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang programnya dirancang sesuai standar internasional yang menghubungkan akademik dengan kebutuhan dan penerapan di industri.
Fokusnya adalah pada bidang manajemen energi, otomatisasi bangunan, otomatisasi industri, instalasi bangunan dan energi terbarukan. Tenaga pelatih akan dipimpin oleh ahli kelistrikan Perancis di mana kurikulum pelatihan akan diintegrasikan ke dalam Standar Kompetensi Nasional Indonesia. Tidak hanya itu, Schneider Electric dan Kemendikbud juga akan merevitalisasi fasilitas laboratorium secara bertahap di 184 SMK di seluruh Indonesia hingga 2022. Guru dan tenaga kependidikan yang telah dilatih akan kembali ke SMK masing-masing untuk melatih para siswanya dengan peralatan dan kurikulum yang sama dengan yang diperoleh di Pusat Keunggulan.
Peresmian Pusat Keunggulan ini dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc.,Ph.D); Chief Marketing Officer Global Schneider Electric (Chris Leong sebagai perwakilan dariSchneider Electric Foundation); Country President Schneider Electric Indonesia (XavierDenoly); Deputy Head of Mission Embassy of France (Charles-Henri Brosseau sebagaiperwakilan Duta Besar Perancis untuk Indonesia); dan Attachee French Embassy - Head ofEducation Office (Emilienne Banet).
Selain itu, hadir pula para pejabat di lingkungan Kemendikbud, serta para guru dan kepala SMK yang akan terlibat dalam program ini. Pusat Keunggulan ini terletak di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri (P4TK BMTI) di Cimahi.
Pusat Keunggulan ini akan melatih 240 guru dan menargetkan 10.800 siswa SMK siap kerja dalam lima tahun kedepan. Program Access-to-Energy ini bertujuan untuk memastikan akses energi yang aman dan andal di negara-negara berkembang melalui tiga pilar, yaitu Penawaran dan Model Bisnis, Investasi dan Pelatihan, serta Kewirausahaan.
Dalam tujuh tahun terakhir,program Access-to-Energy telah melatih lebih dari 125.000 orang untuk pekerjaan yang berhubungan dengan energi. Dengan dukungan lebih dari 50 kemitraan pelatihan di 25 negara,program ini juga telah melatih 1.000 pelatih (trainer), mendukung 700 pengusaha, danmembangun sembilan pusat keunggulan dengan peralatan berkualitas.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS