Inilah Sastrawan Daerah Penerima Anugerah Sastra Rancagé 2018





Anugerah Sastra Rancage 2018

Anugerah Sastra Rancagé  digelar pada Rabu (26/9/2018) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Anugerah Sastra Rancagé tahun ini telah memasuki usianya ke-30 tahun. Selama kurun waktu tersebut sudah ada 100 orang sastrawan berbahasa ibu yang diberikan penghargaan

Acara penghargaan yang dimulai sejak 1989 ini mengelompokkan karya sastra berdasarkan bahasa daerah yang digunakan yakni Sunda, Jawa, Bali, Batak, Lampung, dan Banjar. Lalu, ada satu penghargaan khusus bernama hadiah Samsudi untuk buku bacaan anak-anak dalam bahasa Sunda.

“Tahun ini Hadiah Sastra Rancagé diberikan kepada tujuh sastrawan yang menggunakan bahasa daerah dalam karya, yaitu Sunda, Jawa, Bali, Lampung, Batak dan Banjar,” kata Dadan Sutisna, Wakil sekretaris Yayasan Kebudayaan Rancage, di Teater Kecil, TIM, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018).

Tahun ini ada sekitar 50 karya sastra daerah yang masuk telah melewati beberapa seleksi. Karya sastra dari masing-masing daerah dinilai oleh orang yang ahli dan berasal dari daerah tersebut, yakni berupa prosa atau puisi.

Berikut ini daftar sastrawan pemenang Anugerah Sastra Rancagé 2018.

1. Kategori Sastera Sunda- Nazarudin Azhar (Miang)
Kumpulan sajak bertajuk 'Miang' meraih penghargaan di kategori Sastera Sunda. Ada 70 sajak di buku ini

2. Kategori Sastera Jawa- Suharmono K. (Kakang Kawah Adi Ari-Ari)
Cerkak atau cerita pendek karya Suharmono K bertajuk Kakang Kawah Adi Ari-Ari mampu ungguli 21 karya berbahasa Jawa lainnya.

3. Kategori Sastera Bali- Nirguna (Bulan Sisi Kauh)
Nirguna dengan Bulan Sisi Kauh (Bulan di Sisi Barat) mampu menjadi sebuah karya yang kuat, segar, dan orisinal. Terdapat 44 prosa liris dalam buku ini

4. Kategori Sastera Lampung- Muhammad Harya Ramdhoni (Semilau, Sang Rumpun Sajak)
'Semilau, Sang Rumpun Sajak' karya M. Harya Ramdhoni memuat 69 sajak

5. Kategori Sastera Batak- Panusunan Simajuntak (Bangsa na Jugul Do Hami)
Sebanyak 75 elegi (puisi ratapan) dari Panusunan Simajuntak dinilai mampu mewakili masyarakat Batak secara utuh.

6. Kategori Sastera Banjar- Hatmiati Masy'ud (Pilanggur)
Hatmiati Masy'ud dengan Pilanggur mampu mengangkat mitos yang hidup dan berkembang dalam masyarakat menjadi sebuah karya estetik.

Hadiah Samsudi- Tetti Hodijah (Ulin di Monumen)
Buku karya Tetti ini memuat 10 cerita pendek, Tetti Hodijah. Menceritakan kisah anak-anak dan lingkungannya sehari-hari.

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS