Program Tutor Sebaya Kembangkan Sentra Belajar Rumah Pintar Al-Barokah





Rumah Pintar Al-Barokah

Dalam upaya meningkatan motivasi belajar bagi pelajar SD/MI, serta SMP/MTs khususnya pada pelajaran matematika yang berada di daerah Desa Cibeureum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang. Rumah Pintar Al-Barokah yang memiliki Sentra Bimbingan Belajar (Bimbel) membuat inovasi kegiatan bersama mahasiswa UPI yang melaksanakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Sentra Bimbel merupakan program yang salah satunya memiliki fokus memberdayakan masyarakat agar gemar belajar. Di dalam Sentra Bimbel anak-anak mendapatkan pendampingan untuk belajar, salah satunya pedalaman materi sekolah.

Menurut salah satu mahasiswa yang terlibat PKM menjelaskan "Kegiatan ini tergolong tidak mudah dalam perjalanannya. Ada juga permasalahannya, seperti belum meningkatnya kapasitas tutor rumah pintar khususnya dalam melakukan penyusunan rencana kegiatan dan bahan ajar.

Jumlah tutor yang tersedia pun hanya satu orang sehingga jumlah ini kurang proporsional dengan jumlah peserta bimbel. Selain itu, akses menuju rumah pintar dianggap sulit karena jarak yang jauh dan keterbatasan sarana transportasi." Ungkap Kultum

Namun, dari permasalahan inilah muncul ide untuk memberdayakan anggota relawan siap guna di Rumah Pintar. Program ini bernama Tutor Sebaya, yaitu memberdayakan relawan untuk menjadi tutor bagi peserta bimbel yang usianya tidak terpaut jauh dengan yang lainnya.

Rangkaian kegiatan dalam program ini meliputi pembentukan sebagai tahap awal kaderisasi, pelatihan, pelaksanaan program tutor sebaya, pemantauan dan evaluasi, hingga keberlanjutan program. Ke depannya kegiatan-kegiatan dari sentra bimbingan belajar di rumah pintar Al-Barokah diharapkan dapat berlangsung secara efektif dan efisien ketika sudah ada Tutor Sebaya ini.

Salah satu kegiatan belajar dan merupakan kegiatan unggulan pada program tutor sebaya yaitu jarimatika. Pelatihan jarimatika ini diadakan karena melihat kondisi siswa di sana masih kesulitan dalam materi perkalian. Siswa kelas satu hingga kelas lima SD masih kesulitan dalam hal perkalian Bahkan ketika melakukan pembagian mereka akan membuat garis turus terlebih dahulu untuk menghitungnya.

Melihat kondisi tersebut, melalui Tutor Sebaya, mahasiswa PKM UPI membuat pelatihan jarimatika untuk memudahkan mereka dalam materi perkalian. Setidaknya jika mereka tidak mampu menghafal perkalian, mereka dapat menghitung perkalian dengan cara yang mudah. Pada awalnya, mahasiswa PKM UPI memberikan pelatihan jarimatika secara intensif kepada anggota RSG. Setelah anggota RSG sudah menguasai jarimatika, kemudian mereka mengajarkan jarimatika ke peserta bimbel.

Pelatihan jarimatika ini dilakukan di setiap pertemuan setelah kegiatan pembelajaran utama. Setelah kurang lebih lima kali pelatihan jarimatika ke peserta bimbel, diadakan evaluasi dalam melalui perlombaan jarimatika. Dengan diadakannya lomba jarimatika, peserta bimbel semakin termotivasi untuk belajar jarimatika. Saat ini, hampir seluruh peserta bimbel hafal perkalian satu hingga sepuluh. Bahkan peserta bimbel yang masih kelas satu sudah mampu menghafal perkalian dengan lancar.

Pencapaian yang diperoleh
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa ada banyak sekali permasalahan terkait sentra bimbingan belajar Rumpin Al-Barokah. Saat ini, kegiatan bimbel di Rumpin Al-Barokah sudah jauh lebih kondusif, terarah, dan terkontrol. Peserta bimbel tidak perlu merasa terganggu dalam belajar.

Hal ini dikarenakan, dengan diberdayakannya anggota RSG untuk menjadi tutor, maka di setiap jenjang kelas, minimal satu orang yang bertanggung jawab menjadi tutor. Kegiatan pembelajaran pun sesuai dengan agenda kegiatan pembelajaran yang telah dibuat oleh anggota RSG ketika pelatihan. Anggota RSG pun mengacu pada modul bahan ajar yang telah dibuat ketika masa pelatihan juga.

Akibatnya, kegiatan pembelajaran bimbel tidak menyimpang jauh dari pembelajaran di sekolah karena mengacu pada silabus yang telah tersedia. Selain itu, kegiatan bimbel pun dapat berlangsung secara rutin. Terdapat daftar hadir bagi peserta maupun anggota RSG yang menjadi tutor.Anggota RSG yang menjadi tutor minimal kehadirannya sebesar 75% sehingga mereka tidak dapat meninggalkan kelas tanpa alasan yang tidak jelas.


Menurut Nita, Tutor di Rumpin Al-Barokah, "Saya merasa terbantu dengan adanya program tutor sebaya, karena telah meningkatkan komitmen dan tanggung jawab anak-anak remaja di Rumpin Al-Barokah dalam melaksanakan tugasnya." Selain itu, Nuta juga berharap bahwa kegiatan ini dapat terus berlanjut dan mendapatkan bantuan lebih banyak lagi untuk peningkatan selanjutnya.

Sementara itu, menurut Tiara, salah satu anggota RSG, "Program ini sangat bagus sekali dikarenakan dapat membantu anak-anak yang ingin bimbel di Rumpin namun terhalangi oleh akses menuju kesana. Tiara menambahkan bahwa dia sangat senang dapat bergabung dalam program tutor sebaya dan merasa tidak terpaksa. Dia melakukan ini dengan ikhlas karena dapat membantu generasi anak bangsa dengan mengamalkan ilmu yang dia punya."

Keberlanjutan Program
Setelah selesainya rangkaian kegiatan dalam program Tutor Sebaya, mahasiswa PKM UPI telah membuat panduan pelatihan RSG untuk program ini. Sehingga, untuk keberlanjutan program ini dapat melakukan kaderisasi sebagai tahap awal yang mengacu pada panduan yang telah dibuat. Dilakukan pula kontrak ulang belajar bagi peserta bimbel. Selain itu, mahasiswa PKM UPI juga tetap mendampingi serta melakukan monitoring dan evalusai terhadap pelaksanaan program.

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS