Sinergi Bio Compound dengan Gerakan Kang PisMan Kota Bandung





Bio Compound Prof Wanjat Bandung

Bio Compound merupakan salah satu inovasi Prof. Wanjat Kastulani dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam mengatasi masalah sampah organik. Beliau menemukan formula melalui penelitiannya yang menjadikan bio compound ini memiliki banyak fungsi, salah satunya dapat dijadikan sebagai media tanam dengan menggunakan komposisi 1: 50 di campur dengan air.

Sudah uji laboratorium
“Bio Compound memiliki berbagai fungsi diantaranya adalah untuk menguraikan semua sampah-sampai organik, bisa menjadi media tanam dan juga pembenah tanah hayati,” ujar Prof. Wanjat
Caranya sangat mudah hanya dengan menggunakan sampah organik seperti daun-daunan, sayuran yang sudah di cacah, dicampurkan dengan gebog pisang yang sudah dicacah juga karena bahan ini wajib pada pembuatan media tanam sebagai nutrisi dan pendingin, campurkan dengan kotoran hewan dan cairan bio compund.

Prof. Wanjat sudah melakukan penelitian Bio Compound ini pada tahun 2017 dan akan melakukan penelitian ketiganya pada tahun 2019 mengenai pengolahan sampah organik. Bio Compound ini sudah melalui berbagai uji laboratorium diantaranya di Laboratorium Biofarma, Kimia Agro, dan Balista Lembang.

Inovasi yang ditemukan oleh Prof. Wanjat ini sangat diapresiasi oleh Kang Yana sebagai Wakil Wali Kota Bandung karena metode ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Selain dapat bernilai ekonomis, sampah organik pun dapat dijadikan sebagai media tanam, katanya.

Apresiasi Wakil Wali Kota Kang Yana
“KangPisMan merupakan gerakan yang tetap harus dilakukan walaupun sudah ada inovasi seperti Bio Compound karena sampah-sampah yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis harus dipisahkan. Selain itu juga, kita harus mulai mengurangi sampah-sampah plastik yang terurainya memerlukan waktu yang sangat lama,” papar Kang Yana pada Pelatihan Bio Compund di Taman Sinergi RW 08 Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong (17/12/2018)

Oleh karena itu, KangPisMan (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) dijadikan sebagai suatu gerakan yang diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat di Kota Bandung dalam hal persampahan.
“Cara mengedukasi masyarakat mengenai pemilahan sampah yaitu dengan cara sederhana seperti membuang sampah pada tempat-tempat sesuai dengan jenis sampahnya,” ujar Kang Yana.

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS