Pendidikan adalah hak setiap warga negara, tidak membedakan kondisi anak juga keberagaman yang ada di lingkungan masyarakat. Hal tersebut termasuk juga dalam pendidikan inklusif. Untuk itulah para guru perlu diberikan pelatihan dan pendidikan lebih optimal guna meningkatkan kompetensi, guna memberikan pelayanan pembelajaran yang ramah bagi keberagaman peserta didik.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pendidikan Inklusif Disdik Kota Bandung, Cucu Saputra dalam acara diklat "Penguatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran yang Ramah bagi Keberagaman Peserta Didik Jenjang SD dan SMP" kepada ratusan guru SD se-Kota Bandung.
Kegiatan pelatihan tersebut digelar di Hotel Travello, Jalan Setia Budhi, Kota Bandung pada Selasa dan Rabu, 9-10 Mei 2017, yang diselenggarakan oleh Disdik Kota Bandung Bidang Pembinaan, Pengembangan, Pendidikan, dan Tenaga kependidikan (P3TK) bersama Kelompok Kerja Inklusif.
Adapun tujuan diadakannya adanya diklat pada guru SD ini untuk lebih menciptakan banyak guru yang memahami inklusif.
"Realitas pembelajaran di Kota Bandung, terdapat keberagaman yang meliputi, beragam etnis, agama, dan potensi diri, sehingga seorang guru mesti ada kompetensi yang dimiliki terutama potensi kepribadian, profesional, dan sosial," tambah Cucu.
Hal senada juga diungkapkan Rini Ambarwati dari Kelompok Kerja Inklusif Kota Bandung. Rini menegaskan bahwa setiap peserta didik berhak mendapat pendidikan terlepas bisa tidaknya seorang guru dalam menguasai filosofi dan psikologi anak. Menuru Rini, jangan ada lagi beda perlakuan pada peserta didik. (SBR-001)
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS
