Launching Implementasi Bandung Masagi Melalui Kaulinan Barudak Lembur





Kaulinan Barudak ECO Bambu Cipaku

Dinas Pendidikan Kota Bandung melalui Bidang PPSMP menggelar launching implementasi penguatan dan pengembangan pendidikan karakter Bandung masagi melalui program kaulinan barudak lembur atay permainan tradisional anak-anak sebagai upaya penguatan cinta budaya Sunda. Peluncuran dilaksanakan di Sanggar Seni Budaya ECO Bambu Cipaku, Jalan Cipaku Indah XI No.8 Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung pada hari Sabtu, 19 Agustus 2017.

Gagasan Seksi Kurikulum Bidang PPSMP Disdik Kota Bandung
Kegiatan ini merupakan gagasan dari Seksi Kurikulum bidang PPSMP Dinas Pendidikan Kota Bandung yang turut mendukung program belajar di luar kelas. Kegiatan kaulinan barudak lembur ini sendiri merupakan program kerja sama Sanggar Seni Budaya ECO Bambu Cipaku dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai langkah dalam memberikan edukasi budaya kepada siswa sekolah mengenai kaulinan barudak lembur yang kaya akan filosofi dan bagian dari etno pedagogik yang penting bagi siswa sekolah.

Kegiatan yang terdiri dari dua sesi ini diikuti oleh hampir dari 400 peserta yang terdiri dari kepala sekolah SMP se-Kota Bandung pada pukul 08.00-12.00 WIB dan sesi kedua diikuti oleh perwakilan guru pada pukul 13.00-16.00 WIB dengan materi pendidikan karakter oleh Nike Kamarubiani, dosen PLS UPI. Adapun materi kaulinan barudak lembur oleh Miftah Faridh, praktisi kaulinan di Sanggar Seni Budaya ECO Bambu.

Siswa harus didekatkan dengan budaya lokal
"Para siswa di Kota Bandung harus didekatkan lagi dengan budaya lokal yaitu budaya Sunda yang merupakan kekayaan masyarakat Bandung, karena dewasa ini semakin banyak anak-anak Kota Bandung yang lahir di tatar Sunda tapi tidak mengerti budayanya sendiri. Bahkan, muncul fenomena di sekolah-sekolah bahwa pelajaran yang cukup dirasakan sulit oleh siswa sekarang bukan matematika atau pelajaran eksak lainnya tetapi Bahasa Sunda," papar Bambang selaku Kasi Kurikulum PPSMP Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Selain itu, Bambang pun mengungkapkan adanya arus informasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat sangat mempengaruhi kebiasaan dan perilaku siswa. Oleh karena itu,  Dinas Pendidikan Bandung melalui seksi kurikulum bidang PPSMP, mengembangkan konsep pembelajaran di luar kelas dalam rangka memperkuat pendidikan karakter khas Bandung dengan cara mengenalkan kembali kekayaan budaya Sunda melalui kaulinan barudak lembur.

Ngamumule budaya Sunda
Bambang menegaskan bahwa program ini bertujuan agar warga Bandung,  melalui persekolahan,  tergiring untuk kembali mencintai dan ngamumule budaya Sunda. Pada kegiatan ini peserta melakukan praktik beberapa kaulinan barudak lembur seperti sur ser, cing ciripit, boyboyan dan galah asin. Terlihat besar antusias para peserta dalam mengikuti kegiatan ini.

Alya, salah satu fasilitator mengungkapkan para peserta begitu antusias seperti sedang bernostalgia masa kecil. Ia berharap program ini dapat diimplementasikan oleh komponen sekolah pada para siswa. (SBR-003)

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS