Haru Suandharu: Konsep Babarengan Mampu Atasi Masalah Bandung





Haru Suandharu Bandung Babarengan

Permasalahan Bandung saat ini seperti Banjir, PKL, macet, dan sampah tidak bisa dibereskan hanya oleh Pemerintah Kota, tapi harus melibatkan masyarat. Namun, jangan menganggap pula bahwa semua kebijakan pemerintah itu bisa di terima oleh masyarakat. Bahkan menurut Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Haru Suandharu, gaya kepeminpinan Ridwan Kamil dan Oded dianggap lebih one man show.

"Pemerintahan saat ini bekerja one man show. Pemimpin merasa kebijakan menurut dia adalah yang paling baik. Jadi, memperlakukan masyarakat seperti anak kecil," ujar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung Haru Suandharu dalam peluncuran Gerakan Bandung Babarengan di salah satu rumah makan di Jln. LLRRE Martadinata (Jln. Riau) Bandung.

Anggota DPRD yang akan meramaikan bursa Pilwalkot tahun 2018 ini menambahkan dalam pemilihan tema taman-taman yang pada pemerintahan Ridwan Kamil - Oded M Danial pembangunannya gencar. Semuanya dilakukan sesuai keinginan pemerintah. Padahal, menurut Haru, tidak sulit untuk mengajak masyarakat untuk aktif.

Kendala komunikasi
DPRD sebagai wakil masyarakat, menurut dia, bisa menjadi mitra untuk diajak berdiskusi. Meski hampir semua permasalahan Kota Bandung tersentuh. Menurut Haru, Pemerintah Kota Bandung menghadapi kendala komunikasi dengan sejumlah pemangku kepentingan seperti DPRD, muspida, dan juga masyarakatnya.

"Memang yang dilakukan Wali Kota dengan media sosial diakui luar biasa, juga hadir di tengah-tengah masyarakat. Namun, persoalan Kota Bandung tidak akan selesai hanya oleh mereka berdua," tutur anggota dewan dari Dapil 4 ini.

Haru menyambut baik konsep "Bandung Babarengan" yang digagas oleh Cece Abdurrahman. Bandung Babarengan merupakan gerakan masyarakat yang bersinergi dengan pemerintah, pengusaha, akademisi, kalangan sosial. Dengan begitu,  masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam membangun Kota Bandung.

Pelibatan semua pihak
Menurut Cece Abdurrahman, pembangunan kota tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Masyarakat harus dirangkul untuk melaksanakannya.

"Saya bagian dari masyarakat Bandung yang kalau menunggu pembangunan dari pemerintah saja, berkali-kali harus menunggu lama," ungkap Cece.

Cece juga menambahkan masyarakat, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di sekitar mereka. Perlu ada pelibatan swasta, sosial, juga akademisi. "Pemerintah tanpa masyarakat juga lemah. Memang pajak dari mana?" pungkas Cece. (SBR-002)

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS