Kewirausahaan ekonomi digital bukan sekadar tren namun mempunyai esensi dinamis perpindahan manusia menuju kualitas hidup yang lebih baik. Inilah bentuk baru peluang entrepreneur untuk lebih mendorong struktur ekonomi bukan hanya menghasilkan produk dan jasa baru, namun hadirnya inovasi dengan mengusung metode baru dalam ranah digital village.
Presiden Joko Widodo sendiri menargetkan Indonesia menjadi pusat ekonomi digital pada 2020 karena potensinya besar. Pengembangan ekonomi digital tidak akan bisa dipisahkan dari pengembangan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), piranti jaringan infrastruktur (network infrastructure), dan sumber daya manusia (SDM). Dan kaum muda berada di garda depan untuk mengembangkan akses usaha berbasis digital tersebut.
Pada Minggu, 14 Mei 2017 berlangsung Pelatihan Kewirausahaan Digital untuk Generasi Muda di ECO Bambu Cipaku. Kegiatan ini merupakan program Kecamatan Cidadap yang bekerja sama dengan Mahasiswa S2 PLS UPI dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) ECO Bambu Cipaku.
Dalam sambutannya, Nike Kamarubiani selaku Dosen PLS UPI mengungkapkan bahwa kegiatan ini salah satu wujud praktikum dari Mahasiswa Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS). PLS sendiri merupakan jurusan yang melahirkan agen-agen perubahan di masyarakat.
"Melalui kegiatan ini, kita berharap bisa sama-sama memberdayakan masyarakat," ungkap Nike.
Kegiatan tersebut juga dihadiri langsung oleh Sekda Kota Bandung Yossi Irianto, Camat Cidadap, dan Lurah Ledeng. Pada sambutannya Yossi Irianto, selaku Sekda Kota Bandung mengungkapkan,
"Pelatihan kewirausahaan digital ini menjadi salah satu upaya untuk mengimbangi masih adanya permasalahan ekonomi meski laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung tinggi."
Berkaitan dengan kewirausahaan digital, Yossi menegaskan kegiatan seperti ini merupakan salah satu stigma berkeinginan kuat untuk mengimbangi perubahan. Karena, tak ada yang abadi dalam hidup kecuali perubahan itu sendiri. (SBR-003)
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS
