Berkumpul di Bandung, Anak Perantau Samosir Bahas Geopark Kaldera Toba (GKT) dan Agrowisata





Ikatan Pemuda Samosir di Bandung

Anak perantau asal Samosir yang tergabung dalam LSM Pature Samosir lakukan pertemuan penajaman dan implementasi visi Kabupaten Samosir bersama Wakil Bupati Samosir Ir Juang Sinaga didampingi Tommy Naibaho dan Budiater Saragi dari Bappeda Samosir, yang berlangsung di Aula Kampus Pascasarjana Universitas Parahyangan, Jalan Merdeka Bandung, Minggu (30/4/2017).

Acara yang mengambil tema "Menuntaskan Geopark Kaldera Toba dan Mewujudkan Agrowisata" ini dibuka langsung oleh Mangadar Situmorang, Ph.D Rektor Universitas Parahyangan selaku tuan rumah.

"Pertemuan ini telah digagas sekitar tiga bulan yang lalu dan didasari atas pengalaman kerja sama Unpar dengan Pemkab Samosir yang sudah dimulai sejak tahun 2014,” ucap pria asal Kecamatan Palipi ini.

Kerja sama Unpar dan Pemkab Samosir
Hingga saai ini, kata Mangadar, Unpar masih tetap melakukan kerja sama kelembagaan dengan Pemkab Samosir dan diharapkan bisa berjalan dengan baik.

Wakil Bupati Samosir Juang Sinaga dalam sambutannya mengatakan terima kasih atas pertemuan yang telah digagasi ini. Juga dijelaskannya bahwa pembangunan di Samosir sudah bergerak sekarang secara perlahan-lahan untuk berbenah di segala bidang.

“Yang pasti, untuk merealisasikan program yang telah direncanakan, Pemerintah Daerah Samosir tidak bisa bekerja sendiri dan ini perlu dukungan dari masyarakat,” bebernya.

Sementara itu, Dr Zulkarnaen Sinaga mewakili kata sambutan dari anak perantau asal Samosir menyampaikan harapannya untuk Samosir sangat besar.

“Yang penting untuk membangun Samosir yang pertama adalah tidak sesulit membangun kota-kota yang ada di pulau Jawa, karena tantangannya adalah bagaimana melakukan pendekatan,” imbuhnya.

Lumbung pangan dan destinasi wisata
Acara ini juga dirangkai dengan pemaparan oleh empat narasumber Prof. Dr. Tualar Simarmata, Dr. (iur). Liona Nanang Supriatna, Dr Karyadi, dan Dr Tumiur Gultom dan dipandu oleh Tumpal Simanjorang SE.

Dalam paparannya, Tualar Simarmata menyampaikan untuk mewujudkan Samosir menjadi lumbung pangan dan destinasi agrowisata maka dibutuhkan inovasi teknologi dan ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah. Yang lain, perlu konsistensi kebijakan untuk mendukung pertanian, peningkatan dan perbaikan infrastruktur serta peningkatan kualitas SDM.

Dengan inovasi, tambah Tualar, maka lumbung pangan di Samosir akan terwujud, untuk itu perlu ditentukan pusat inovasi teknologi dan produk unggulan pada setiap kecamatan. Tualar sendiri adalah Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad yang juga pernah terpilih menjadi 10 inovator terbaik Indonesia.

Sedangkan Liona dalam materinya menyampaikan tentang infrastuktur hukum dan peraturan sebagai dasar terselenggaranya visi dan misi sebuah daerah.

"Apakah hukum dan peraturan yang ada sudah mumpuni, terutama dalam mengakamodir persoalan-persoalan yang dan akan mungkin muncul terkait masalah tanah,” tukas Liona.

Sementara itu, Dr Karyadi yang juga kordinator tim Unpar memaparkan tentang Geopark Kaldera Toba (GKT) adalah satu kegiatan strategis dalam upaya mempercepat perwujudan visi Samosir.

Dr Tumiur Gultom juga banyak berbagi informasi tentang pemberdayaan lahan masyarakat dalam konsep agrowisata yang selaras dengan upaya mewujudkan visi dan misi Samosir dan Badan Otorita Danau Toba (BODT).

Acara ini dihadiri sekitar 40 orang anak perantau asal Samosir yang berdomisili di Medan, Jakarta dan Bandung, Drs. Yunus Situmorang (Mantan anggota DPRD Kota Bandung), Ir Asterius Sinaga, MM dari Kementerian Pertanian Dirjen Perkebunan, Carlos Melgares Varon Eks pemain Real Betis yang juga aktif membangun Samosir melalui berbagai kegiatan, IKA Permata Unpar, Forum IHAN Batak, Bandung Laywers Club, Pature Samosir, Praktisi dan Akademisi. (JS)

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS