Derita Warga Saat Banjir di Bandung Selatan






Hujan yang mengguyur Bandung pada Selasa (7/3/2017) membuat beberapa kawasan di Bandung selatan kembali banjir. Dari pantauan seputarabandungraya.com, pada Rabu (8/30/2017) pagi, debit Sungai Citarum naik dan kawasan Dayeuhkolot terlihat paling parah terdampak banjir.Selama sepuluh hari terakhir ini, banjir kali ini memang yang terparah.

Ketinggian permukaan banjir di jalur Dayeuhkolot hingga mencapai 70 sentimeter. Akibatnya, akses jalan pun terputus. Jalur alternatif menuju Kota Bandung pun diserbu ribuan pengendara kendaraan roda dua dan roda empat. Selain berimbas pada akses jalan raya, ribuan rumah pun terendam banjir. Para warga banyak yang mengungsi ke beberapa tempat pengungsian yang sudah disediakan oleh pihak terkait. Imbas lainnya pada sektor ekonomi warga.

Menghambat para pekerja
Akses jalan di Pasar Dayeuhkolot pun terendam air dan hanya andong yang bisa lewat. Terlihat beberapa karyawan pabrik berusaha melewati jalur tersebut walau harus berjalan kaki atau naik perahu menuju tempat kerja. Derita juga dirasakan para siswa yang akan berangkat sekolah.

"Saya memaksakan harus berangkat kerja ke pabrik. Kalau tidak kerja, takut jadi masalah ke nasib pekerjaan saya. Tapi memaksakan berangkat kerja juga, ya gini keadaaanya. Memang serba salah kalau banjir seperti ini teh," kata Titin (32) salah seorang karyawan pabrik di kawasan Dayeuhkolot.

Sementara di jalur Bojongsoang - Baleendah, kemacetan parah terlihat dari Jln. Bojongsoang selepas tol Buah Batu hingga ke jalur Simpang Siliwangi - Jln. Laswi. Titik genangan di dekat jembatan Citarum lama (depan RM Ampera) membuat kondisi jalan semerawut. Anggota kepolisian terlihat turun tangan walau tak bisa berbuat banyak.

Para anggota kepolisian dari Polres Bandung dan Polsek Dayeuhkolot terlihat sibuk mengatur lalu lintas agar kendaraan bisa bergerak. Mereka pun terlihat harus kukucuprakan dan membantu mendorong kendaraan yang mogok.

Genangan air dari bekas aliran Citarum lama berimbas hingga ke rumah-rumah penduduk di kawasan Cijagra, Jln. Bojongsoang tersebut. Para pengendara kendaraan roda dua banyak yang mencoba  menerobos genangan air. Hasilnya, beberapa kendaraan bermotor tersebut banyak yang mati mesin.

"Ripuh. Saya ngejar waktu buat pergi ke tempat kerja. Eh, malah seperti ini. Dari tadi motor diselah juga gak hidup-hidup. Terpaksa harus cari bengkel. Urusan kerja hari ini mah, mungkin terpaksa harus bolos atau setengah hari kalau jalan lancar. Ya, mau bagaimana lagi? Kepada pihak pemerintah, naha arek kieu wae?" kata Ridwan (35) sambil mendorong motornya yang mogok ke pinggir jalan.

Banjir Bandung selatan yang terjadi awal Maret 2017 kali, seperti biasa berimbas pada menumpuknya kendaraan di beberapa jalur alternatif. Di jalur alternatif Rancamanyar, kendaraan terjadi macet total. Begitu pula terlihat di Simpang Baleendah banyak kendaraan terjebak macet.

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS