Grup Angklung Binaan Eco Bambu Cipaku





Permainan Angklung yang dibawakan oleh  Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada hari kedua pelaksanaan Jawa Barat Islamic Book Fair yang digelar di Balai Asri Pusdai Jawa Barat di Jl.Diponegoro No. 63 Bandung, menarik perhatian para pengunjung yang datang mengunjungi pameran buku tahunan  Jawa Barat ini.

Sekitar Lima Puluh mahasiswa UPI yang tampil diatas panggung membawakan dua lagu yaitu Tongtolang Nangka dan Es Lilin. Walaupun semua mahasiswa UPI ini baru sekali memegang angklung dan juga pertama kali mereka pentas diatas panggung, hal ini merupakan sebuah apresiasi kepada manajemen Eco Bambu Cipaku, yang mana para mahasiswa ini hanya dilatih selama 2 hari berturut-turut atau 3 jam dalam sehari. Artinya mereka hanya berlatih selama 6 jam dalam dua hari sebalum pentas pertama mereka.

Menurut Nike Kamarubiani yang juga sebagai Dosen Perubahan Sosial di Kampus yang berada di Setiabudi ini, hal ini sengaja disiapkan untuk nantinya para mahasiswa UPI ini akan menjadi Trainer angkung di Sekolah-sekolah yang ada di Bandung ataupun diwilayah lainnya.

"Rencananya para mahasiswa UPI angkatan 2015 ini akan di seriuskan dan akan dikondisikan  untuk menjadi trainer angklung, yang nantinya akan ditempatkna di sekolah-sekolah. Mengingat kondisi sekarang banyak angklung di lembaga sekolah, tetapi guru-gurunya tidak ada yang bisa mengajarkan angklung kepada para siswanya." tutur wanita cantik ini

Selain untuk menjadi trainer, para mahasiswa UPI ini juga diharapkan dapat terjun langsung ke masyarakat dan mengenalkan tentang seni budaya yang sudah menjadi ciri khas Jawa Barat tepatnya Bandung ini.

"Sebenarnya ini salah satu langkah mendukung mahasiswa  PLS UPI, PLS sendiri artinya Pendidikan Luar Sekolah, selain teori mereka juga punya sesuatu untuk mendekati masyarakat. Mendekati masyarakat sekarang paling mudah dengan seni, sekarang mereka mulai tertarik dengan angklung dan mungkin nanti  berkembang dengan silat dan sebagainya." Ujar Nike mangakhiri Obrolan dengan tim Seputar Bandung Raya.

Eco Bambu Cipaku Sebagai Tujuan Wisata Edukasi
Hanya dalam waktu 6 jam saja para mahasiswa PLS UPI ini bisa menampilkan permainan Angklung  yang luar bisa, tentu hal ini patut di apresiasikan kepada Instruktur Angklung mereka yaitu Taufiq Rukmana, yang mana Taufiq ini adalah salah satu sesepuh dan juga pendiri dari Eco Bambu Cipaku.

Pria berumur 65 Tahun ini bukan orang baru dalam mengajarkan keterampilan membuat dan memainkan angkung, sudah sejak Tahun 80-an pria yang biasa di panggil Abah Opik ini telah mendalami dan memperlajari angklung secara serius, bahkan sejak tahun 90-an hingga kini Abah Opik ini telah melanglang buana ke Mancanegara hanya untuk mengenaklan dan menjadi Trainer Angklung di Mancanegara.

Eco Bambu Cipaku sendiri merupakan tempat wisata Edukasi yang sudah sejak tahun 2012 giat mensosialisasikan permainan-permainan yang identik dengan masyarakat sunda. Selain itu Eco Bambu Cipaku juga telah menjadi salah satu Tujuan wisata Edukasi masyarakat Kota Bandung dan juga dari luar Kota Bandung.

Kebanyakan dari pengunjung yang datang ke Eco Bambu ini adalah, lembaga-lembaga sekolah yang ingin mengenalkan dan ikut melestraikan budaya-budaya khas Sunda yang akhir-akhir ini sudah mulai hilang. Seperti, Angklung, Penca Silat, Kaulinan Urang Lembur dan lain sebagainya.

Tidak jarang Eco Bambu Cipaku ini kedatangan Tamu dari Mancanegara seperti Perancis, Malaysia, Jepang dan sebagainya. Yang mana para turis ini datang ke Eco untuk belajar bermain angklung dan Silat untuk kemudian meraka kenalkan di Negara mereka Masing-masing.

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS