LRT Dibiayai APBN, Pemkot Bandung Hentikan Lelang





Sebagai pendukung dibangunnya jalur kereta cepat Jakarta-Bandung, Pemerintah Kota Bandung berencana membangun light rapid  tranportation. Moda transportasi ini nantinya akan terintegrasi dengan stasiun  kereta  cepat di Kota Bandung yang berada di kawasan Gedebage.

Rencana pembangunan itu sudah mulai diwujudkan Pemerintah Kota Bandung dengan melakukan lelang investasi. Namun ternyata, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pembangunan LRT di Bandung Raya, termasuk  di Kota Bandung, akan didanai Anggaran Pendapatan  dan Belanja Negara (APBN).

Disambut Gembira
Keputusan itu tentu saja disambut gembira oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Apalagi, tahap satu pembangunan LRT ini akan dilakukan di Kota Bandung lebih dahulu, yakni yang menghubungkan kawasan Tegalluar menuju Gedebage sampai ke pusat kota.

Dengan  pengambilalihan LRT oleh pusat, Emil  menyatakan, lelang investasi pembangunan LRT yang tengah  digelar Pemkot Bandung kemungkinan akan ditunda atau dihentikan.

"Karena (proyek ini) diambil alih negara, lelang kemungkinan akan ditunda atau dibatalkan. Kemungkinan batal karena ada raperpres (rancangan peraturan presiden) baru yang memberikan berita baik, semua  ditanggung  APBN," kata Emil di Balai  Kota  Bandung,  Jl. Wastukancana, Jumat (15/4/2016).

Setelah lelang investasi LRT dihentikan, imbuh Emil, lelang  yang saat ini masih berlangsung adalah cable car, yang biayanya mencapai Rp 5 triliun. Sementara mengenai dana pembangunan LRT, Emil menyatakan, di Kota Bandung saja dana yang dibutuhkan sekitar Rp 10 miliar. Sementara untuk seluruh Bandung Raya, Emil memperkirakan dana yang harus dikeluarkan dari APBN sekitar Rp30 miliar dengan panjang lintasan sekitar 60 kilometer.

Layanan Terintegrasi
Apabila  pembangunan LRT dengan biaya dari APBN di Bandung Raya sudah terwujud, nantinya moda transportasi ini akan melayani penumpang  di wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.

Pembangunan LRT ini sudah disesuaikan dengan konsep tata ruang dan ditargetkan selesai pada tahun 2018, bersamaan dengan  selesainya  pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Moda transportasi baru ini nantinya diharapkan bisa mengurangi kemacetan di Kota Bandung dan memancing minat masyarakat untuk beralih menggunakan salah satu alat transportasi massal ini.

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS