Djanur Tidak Sabar Menerapkan Ilmunya di Indonesia





Menimba ilmu di negara yang memiliki budaya sepak bola yang  kuat seperti Italia,  mantan pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman menyatakan semakin percaya diri dalam membangun sebuah tim menjadi tim yang tangguh dan kuat. Pria yang akrab disapa Djanur ini  belajar banyak  mengenai cara meramu taktik karena sering mengamati  permainan Inter Milan saat berlaga.

Hal itu dikatakan Djanur di rumahnya di Antapani, Bandung,  Kamis (14/4/2016).  Ya, Kang Djanur saat ini sedang berada  di Bandung untuk mengurus perpanjangan izin tinggalnya, setelah sekitar tiga bulan berada di Italia. Pelatih yang mengantarkan Persib menjuarai Liga  Super Indonesia 2014 itu tiba di  Bandung  pada  Kamis (14/4/2014) dini hari.

"Saya ingin  segera menerapkan apa yang saya dapat.  Saya yakin bisa dan makin pede karena sering lihat Inter main," imbuh Djanur.

Djanur mengungkapkan sering mengamati pertandingan sepak bola di  Italia dan mengabadikannya lewat foto. Melalui cara itu,  Djanur menganalisis  skema  permainan sebuah tim,  apa  yang dilakukan ketika  menyerang  dan bagaimana menyusun pertahanan  ketika  tim sedang berada di bawah tekanan.

"Saya mengamati taktik ketika menyerang dan bertahan. Sembilan pemain bisa bertahan dengan jarak antarpemain tidak sampai 30 meter di wilayah  sendiri. Mereka sudah paham apa yang harus dilakukan," jelasnya.

Keseriusan Latihan dan Fasilitas
Menurut Djanur,  para pemain Indonesia bisa membangun  organisasi permainan  yang rapi seperti tim-tim Eropabila sudah terbiasa. Meski demikian, imbuhnya, para pemain Indonesia harus lebih serius  menggenjot latihan fisik agar tidak tertinggal dari  para pemain Eropa yang secara genetis lebih kuat.

Djanur juga mencatat keseriusan pemain dalam berlatih juga harus ditunjang fasilitas yang memadai sehingga semuanya saling  menunjang dalam membentuk sebuah tim yang kuat. Di Italia,  Djanur sempat membawa tim Inter  Milan  U-18  hingga sempat  menembus  babak final kompetisi.

"Saya terlibat langsung dalam latihan dengan tim U-17, U-18, U-19 dan tim senior. Mereka telah menyusun program untuk saya,"  katanya.

Saat  ditanya apakah ia akan mengunjungi mantan anak  asuhnya  di Persib yang kini di bawah arahan Dejan Antonic, Djanur menyatakan tidak akan melakukannya. "Saya tidak mau merecoki Persib. Misalnya datang ketempat latihan. Itu bisa menganggu anak-anak. Saya mengamati dari jauh saja dan memantau informasinya," katanya.

--------

Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS